Makna Al Jamaah Yang Sesungguhnya
Info MenarikPertama, Al-Jama'ah adalah Sawadul A'zham (kelompok manusia yang besar sekali jumlahnya).
Kedua, Al-Jama'ah ialah kumpulan para imam dari kalangan ulama mujtahidin.
Ketiga, Al-Jama'ah ialah para sahabat secara khusus ridhwanullah alaihim.
Keempat, Al-Jama'ah ialah kumpulan umat Islam tatkala mereka bersepakat dalam satu urusan.
Kelima, Al-Jama'ah ialah Jama'atul Muslimin yang sepakat atas seorang amir (pemimpin). (Lihat Syarh Ushul I'tiqad Ahlis Sunnah wal Jama'ah oleh Imam Al-Laalikai, tahqiq: Dr. Ahmad Sa'ad Hamdan juz 1-2 hal.96 dan As-Sunnah oleh Ibnuu Khallal, tahqiq: Dr. 'Athiyyah Az-Zahrani hal.74).
Itulah pendapat-pendapat penting tentang makna Al-Jama'ah yang kita diperintah untuk beriltizam (komitmen) kepadanya.
Abdullah bin Mas'ud radhiallahu anhu berkata:
الجَمَاعَةُ مَا وَافَقَ الْحَقَّ وَإِنْ كُنْتَ وَحْدَكَ
"Al-Jama'ah ialah setiap yang sesuai dengan kebenaran meskipun kamu seorang diri." (Lihat Al-Hawadits wal Bida' oleh Abu Syamah hal. 22. Hadits diriwayatkan oleh Imam Baihaqi dalam Al-Madkhal).
Dalam riwayat lain:
إِنَّمَا الْجَمَاعَةُ مَا وَافَقَ طَاعَةَ اللهِ وَإِنْ كُنْتَ وَحْدَكَ
"Al-Jama'ah adalah siapa saja yang sesuai ketaatannya kepada Allah walaupun engkau bersendirian." (Diriwayatkan oleh Al-Laalikai dalam Syarh Ushul I'tiqad Ahlis Sunnah wal Jama'ah I/109).
Ibnul Qayyim rahimahullah menyatakan: "Alangkah bagusnya apa yang dikatakan oleh Abu Syamah dalam kitabnya Al-Hawadits wal Bida'.
Ketika datang perintah untuk berpegang dengan Al-Jama'ah, maka yang dimaksudkan dengannya adalah berpegang kepada al-haq (kebenaran) dan mengikutinya. Sebab, orang yang berpegang dengannya sangat sedikit dan yang menentangnya demikian banyaknya. Sesungguhnya yang dimaksud dengan al-haq ialah apa-apa yang difahami oleh jama'ah pertama dari kalangan para shahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. (Ighatsatul Lahfan I/80, tahqiq: Basyir Muhammad 'Uyun).
Ibnu Khallal rahimahullah dalam kitabnya As-Sunnah berkata: "Al-Jama'ah ialah Jama'atul Muslimin, yaitu para sahabat serta orang-orang yang mengikuti mereka dengan ihsan sampai Hari Akhir. Mengikuti mereka merupakan hidayah sedangkan menyelisihi mereka adalah sesat, sebagaimana tersebut dalam firman Allah:
وَمَنْ يُشَاقِقِ الرَّسُولَ مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُ الْهُدَى وَيَتَّبِعْ غَيْرَ سَبِيلِ الْمُؤْمِنِينَ نُوَلِّهِ مَا تَوَلَّى وَنُصْلِهِ جَهَنَّمَ وَسَاءَتْ مَصِيرًا
"Barangsiapa menentang Rasul setelah jelas baginya kebenaran dan mengikuti selain jalan-jalan mukminin (para sahabat ridhwanullah alaihim) maka Kami biarkan dia bergelimang dalam kesesatan dan Kami masukkan ke dalam Jahannam dan Jahannam itu merupakan seburuk-buruk tempat kembali." (An-Nisa`: 115). (As-Sunnah, Abu Bakr bin Muhammad Al-Khallal, tahqiq: Dr. Athiyyah Az-Zahrani, hal. 79).
Wallohua'lam.
Untuk menyisipkan kode pendek, gunakan <i rel="code"> ... KODE ... </i>
Untuk menyisipkan kode panjang, gunakan <i rel="pre"> ... KODE ... </i>
Untuk menyisipkan gambar, gunakan <i rel="image"> ... URL GAMBAR ... </i>