Luwih Enak Dijongkrokno Tapi Mlebu Surgo, Tinimbang Prosotan Tapi Mlebu Neroko
Oase Iman
Saat
menghadiri majelis taklim pekanan, saya tertarik dengan ucapan sang ustad saat
memberi motivasi kepada para hadirin yang hadir; Ustad tersebut berkata “luwih
enak dijongkrokno tapi mlebu surgo, tinimbang prosotan tapi mlebu neroko”;
terjemahannya kurang lebih begini : lebih Baik didorong tapi masuk surga,
daripada berseluncur tapi masuk neraka.
Memang
beribadah itu sungguh sangat sangat berat untuk melaksanakannya dengan
istiqomah, sehingga kadang kita perlu “dipaksa” untuk melaksanakannya. Persis seperti
kata pak ustad tadi, harus “dijongkrokno”; ya dipaksa; kita harus memaksakan
diri untuk melakukan sholat berjamaah 5 waktu di masjid, tilawah Al-Quran
minimal 1 juz perhari, Puasa Sunnah Senin – Kamis, Qiyamul Lail atau Sholat
Tahajud minimal 3 kali sepekan, kita juga harus memaksanakan diri untuk selalu
berinfaq baik saat banyak rejeki ataupun saat sepi dari rejeki.
Memang
suatu kebaikan itu sangatlah berat untuk kita lakukan kalau belum terbiasa,
selain godaan nafsu untuk selalu berleha leha. Syetan pun akan membisikan ke
hati kita untuk tidak melakukan amalan amalan sunnah tersebut. Kita ibaratkan
kita mengayuh sepeda, pada awal mengayuh terasa berat memang, tapi seiring
bergelincirnya roda, kayuhan kita pasti akan ringan. Begitupun dengan
melaksanakan ibadah sunnah macam Puasa Senin Kamis, Qiyamul Lail, Tilawah
AlQuran, sholat berjamaah dimasjid, berinfaq, dll. Diawal kita melakukannya
pasti kita akan merasa berat dan enggan.
Saat
tilawah Alquran, godaan awal untuk istiqomah bertilawah adalah rasa malas dan
kantuk. Belum juga dapat satu halaman
kita bertilawah, rasa kantuk sudah menghampiri. Tapi dengan dipaksa pasti kita
akan mampu melewati tantangan kantuk tadi. Kita harus dipaksa dengan mengetahui
fadhilah atau keutamaan orang yang rutin membaca alquran agar semangat mengaji
senantiasa tertanam dalam hati.
“Bacalah oleh kalian Al-Qur`an. Karena ia
(Al-Qur`an) akan datang pada Hari Kiamat kelak sebagai pemberi syafa’at bagi
orang-orang yang rajin membacanya.” [HR.
Muslim 804]
Disaat kita mempunyai tekad
yang kuat untuk selalu melaksanakan Tahajud, pasti kita harus menghadapi dulu
tantangan rasa malas dan rasa kantuk yang tak tertahankan, syetan akan
membisikan ke telinga kita, udah tidur aja, malam malam dan dingin pula lebih
enak tidur, besok besok aja tahajudnya. Tapi In Sya Allah semua tantangan
tersebut akan terkalahkan jika kita memahami manfaat dan keutamaan dari qiyamul
lail :
Dari Abu Hurairah ra, ia
berkata : telah bersabda Rasulullah saw, “Seutama-utama puasa setelah ramadhan
ialah (puasa) di bulan Allah, Muharram, dan seutama-utama shalat setelah shalat
wajib ialah shalat malam (HR. Muslim, Abu Dawud, An Nasaa’i dan Ibnu
Khuzaimah).
Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk
khusyuk) dan bacaan di waktu itu lebih berkesan. (QS. Al Muzzammil : 6)
Ya Kita memang harus dijongkrokno,
asal masuk surga, dari pada “prosotan” tapi masuk neraka. Wallahu’alam, semoga
bermanfaat. *jnd
Untuk menyisipkan kode pendek, gunakan <i rel="code"> ... KODE ... </i>
Untuk menyisipkan kode panjang, gunakan <i rel="pre"> ... KODE ... </i>
Untuk menyisipkan gambar, gunakan <i rel="image"> ... URL GAMBAR ... </i>