Tai Kucing & Peluang Kebaikan

Tai Kucing & Peluang Kebaikan

Tai Kucing dan Peluang Kebaikan
Subuh tadi terjadi keributan kecil di musholla Pak Modin. Usai salam, jamaah subuh di shaf terdepan sebelah selatan tiba2 membubarkan diri. Penyebabnya adalah (maaf) ada seonggok tai kucing yg bertengger di hambal mushola. Walau sebenarnya aroma khas itu sdh mulai mengganggu kekhusyuan sejak mulai rakaat pertama, namun tak urung kehebohan tetap saja terjadi.

Usai zikir, satu persatu jamaah beringsut pulang. Tentu sambil menggerutu, mengira2 kucing siapa kiranya yg berani2nya buang hajat di situ. 

Tinggal Pak Modin, Abah Bahrun dan Midun, anak Pak Modin. Mereka bertiga mulai beraksi menyingkirkan asbab kehebohan. Sambil menyingkap hambal, Abah Bahrun sempat bertanya kpd Midun, yg tak lain anak remaja Pak Modin. "Nak, kenapa engkau tak seperti yg lain, langsung pulang saja usai sholat tadi?," tanya Abah. Sambil tersenyum anak muda itu menjawab, "Abah, saya melihat sejumput kebaikan dari peristiwa ini. Sejak tahu ada kotoran di hambal musholla ini, saya bertekad utk menahan diri tidak pulang dulu. Saya berniat membersihkannya ada atau tidak ada yg membantu. Saya ingin mengambil peluang kebaikan itu abah".


Abah tercenung sejenak lalu bertanya lagi, "Lalu knp yg lain tadi pada pulang nak, apakah mereka tdk menyadari dan ingin memperoleh peluang kebaikan ini sepertimu?".


"Saya tidak tahu abah. Agaknya bapak2 yg lain menuai pahala kebaikan yg berikutnya. Ada yg membangunkan subuh anaknya atau bersiap berangkat mencari nafkah utk keluarganya", jelas Midun.
Pak Modin yg dari tadi hanya menyimak saja, matanya tampak berkaca2. Ia bersyukur anak semata wayangnya itu semakin bijak dan dewasa...


sumber : FB Arif Wijayanto

Untuk menyisipkan kode pendek, gunakan <i rel="code"> ... KODE ... </i>
Untuk menyisipkan kode panjang, gunakan <i rel="pre"> ... KODE ... </i>
Untuk menyisipkan gambar, gunakan <i rel="image"> ... URL GAMBAR ... </i>