Ajakan Untuk Bersaudara Kepada Sesama Muslim.

Ajakan Untuk Bersaudara Kepada Sesama Muslim.

Rosululloh shollallohu 'alaihi wa sallam bersabda:

لَا تَبَاغَضُوا, وَلَا تَحَاسَدُوا, وَلَا تَدَابَرُوا. وَكُونُوا عِبَادَ اللَّهِ إِخْوَانًا. وَلَا يَحِلُّ لِمُسْلِمٍ أَنْ يَهْجُرَ أَخَاهُ فَوْقَ ثَلَاثٍ.


"Janganlah (sesama muslim) saling marah, saling dengki, dan saling membelakangi (tidak bertegur sapa). Tetapi jadilah kalian hamba Alloh yang bersaudara. Tidak halal bagi seorang muslim (alias haram), untuk mendiamkan saudaranya sesama muslim (dengan tidak bertegur sapa) lebih dari tiga hari." (HR. Muslim no. 4641).


•• Penjelasan Singkat:

Nabi shollallohu 'alaihi wa sallam bersada:

"Janganlah (sesama muslim) saling marah, saling dengki, dan saling membelakangi (tidak bertegur sapa)."

Dalam hadits diatas Baginda Nabi melarang untuk saling marah, saling dengki (yaitu hati tidak suka jika saudara muslim mendapatkan nikmat Alloh), dan saling membelakangi (yaitu singkur-singkuran tidak mau menyapa). Nabi melarang dari ketiga hal yang disebut diatas untuk sesama muslim.

Kemudian Nabi bersabda:

"Tetapi jadilah kalian hamba Alloh yang bersaudara."

Bersaudara bukan berarti membenarkan kesalahan yang ada pada saudara muslim, bersaudara itu tetap dianjurkan untuk saling menegur dan meluruskan kesalahan saudara muslim.


Dan juga bukan berarti bolehnya menuntut 'ilmu kepada saudara muslim yang keliru dalam faham ber-islamnya. Karena umat islam telah dikabarkan oleh Nabi akan terpecah belah menjadi 73 golongan (yaitu dalam masalah pemahaman, bukan jumlah golongan), 72 golongan masuk neraka karena keliru dalam pemahaman terhadap islam (alias sesat), dan dibatasi oleh Nabi hanya 1 golongan saja yang akan masuk surga, yaitu yang benar pemahamannya terhadap agama, mereka adalah al jama'ah.


Al jama'ah adalah:

Setiap orang yang memiliki dua sifat dan karakter, yaitu:

(1) Mengikuti kebenaran. (Kebenaran yang dimaksud adalah al qur_an dan hadits shohih).

(2) Bersatu dan berkumpul dengan mereka-mereka yang berpegang dengan kebenaran tersebut. (Bukan asal bersatu dan berkumpul, yang mana disana ada pengagung kuburan dan suka meminta kepadanya, pelaku kebid'ahan dan berdakwah kepada bid'ah, ini keliru).


Maka dari itu, walaupun dia saudara muslim, jika pemahaman terhadap agama ini keliru, maka kita tidak boleh mendengarkan pengajiannya (baik di dunia maya semisal youtobe maupun di dunia nyata semisal di masjid). Karena dikhawatirkan pemahaman dia masuk kepada 72 golongan yang di ancam masuk neraka. (Penjelasan masalah ini sangat panjang dalam pembahasan manhaj).


Dan walaupun ada kekeliruan pada saudara muslim, tetap kita mengikat persaudaraan dengan mereka. Kita mencintai mereka sesuai kadar iman, tauhid, dan konsistennya terhadap sunnah. Tentu bagi yang benar keimanannya, tauhidnya, dan besar konsistennya terhadap sunnah porsinya lebih besar lagi untuk kita cintai.

Kemudian Nabi bersabda:

"Tidak halal bagi seorang muslim (alias haram), untuk mendiamkan saudaranya sesama muslim (dengan tidak bertegur sapa) lebih dari tiga hari."


Melalui hadits di atas haram hukumnya seorang muslim tidak bertegur sapa kepada muslim lainnya karena permasalahan pribadi dan permasalahan yang semisalnya dari perkara duniawi.


Namun jika tidak bertegur sapa karena permasalahan agama maka tidak mengapa lebih dari tiga hari, semisal dia mencela manhaj salaf, atau mencela 'Ulama' pembawa sunnah, dan semisalnya. Tujuannya adalah agar dia jera, bukan hanya melampiaskan kemarahan pribadi.



Untuk menyisipkan kode pendek, gunakan <i rel="code"> ... KODE ... </i>
Untuk menyisipkan kode panjang, gunakan <i rel="pre"> ... KODE ... </i>
Untuk menyisipkan gambar, gunakan <i rel="image"> ... URL GAMBAR ... </i>