The Octagon Lesson Learned

The Octagon Lesson Learned



Bagi penggemar MMA (Mix Martial Art) pasti mengenal sosok muslim tangguh tak terkalahkan dalam kejuaraan tarung di Ultimate Fighting Champion (UFC), namun sangat humble, rajin beribadah, menjunjung adab dan respect yaitu Khabib Nurmagomedov. 

Ciri khas Khabib setiap memenangkan pertandingan adalah Sujud Syukur dan menunjuk ke langit lalu menunjuk dadanya lalu menggerakkan telapak tangannya dengan makna "bukan", itu seolah mengatakan "bukan saya, tetapi Allah"

Octagon adalah segi delapan, tempat paling keras dalam pertarungan, dimana para fighter bertarung, merupakan tempat paling berdarah darah, tempat menunjukkan siapa juara sejati, bukan hanya dalam teknik dan strategi bertarung, namun juga respek pada segala hal. 

Ya respek, di tempat yang kita membayangkan pasti "no respect, no mercy", tetapi Khabib menunjukkan selalu respeknya, kecuali ketika berhadapan dengan si mulut besar "Conor McGregor" yang selalu menghina Ayahnya Khabib, Negaranya juga Kepatuhannya pada agama. Setelah mengalahkannya, Khabib meloncati Octagon dan menghajar teamnya yang selalu menghina selama pertandingan di luar octagon.

Hari Khabib memenangkan pertarungannya melawan Justin Gaethje pada UFC 254, sejak awal Khabib sangat respek dan mengingat kebaikan Gaethje yang pernah membantunya waktu cidera. Tidak sepatah katapun yang merendahkan Gaethje bahkan waktu tatap muka, mereka saling memuji kehebatan lawan, malah berjabat tangan.

Selesai pertandingan, Khabib bersujud sambil menangis. Gaethje  yang baru siuman dari pingsan akibat triangle lock, lalu mgenhampiri Khabib dan menguatkan perasaan Khabib yang sangat emosional karena kesedihan dan keharuan luar biasa, inilah kemenangan ke 29 tanpa kekalahan, namun kali ini tanpa Ayahnya, sang pelatihnya. Ayahnya Abdul Manap Nurmagomedov wafat beberapa pekan sebelum pertandingan karena terkena Covid 19.

Dalam Octagon yang keras seperti itu, sesungguhnya bisa banyak respek yang dihadirkan walau tetap professional sebagai fighter. Begitulah para champion luar dan dalam, baik fisik, moral maupun spiritual. 

Namun sayangnya di dunia nyata, di kehidupan hari ini, nampaknya banyak pecundang luar dan dalam, kinerja buruk namun amat sulit bermoral dan respek pada pada team, pada guru dstnya. Yang ada adalah kebutuhan eksistensi yang dipenuhi dengan ego diri, ego kelompok dstnya. 

Khabib seorang Muslim yang petarung, menunjukkan bahwa begitulah seharusnya seorang Muslim, di bidang manapun ia berjuang, harus menjadi "the good man", orang yang ihsan baik dalam kinerja profesi, keindahan adab/moral dan kekuatan spiritual, maupun dalam kehidupan keluarga dan sosial.

Berikut ucapan Khabib Nurmagomedov, setelah kemenangannya,

Hari ini saya mau mengatakan bahwa ini adalah pertarungan terakhir saya," kata @khabib_nurmagomedov

"Tidak mungkin saya bisa berada di sini tanpa ayah saya.

Keputusan pensiun yang diambil Khabib tak lepas dari kepergian sang ayah, Abdulmanap, pada 3 Juli 2020.

Khabib mengaku tak bisa terus bertarung tanpa kehadiran sang ayah.

Ketika UFC memberi tahu saya soal pertarungan dengan Gaethje, saya bicara dengan ibu, tiga hari setelah ayah berpulang," ucapnya.

"Ibu tidak ingin saya bertarung tanpa ayah, tetapi saya berjanji pada ibu bahwa ini adalah yang terakhir. Ketika saya sudah berjanji, saya harus menepatinya," kata Khabib.

.

Khabib memutuskan untuk pensiun dari seni bela diri campuran (MMA). 


Keputusan itu diumumkannya usai bertarung melawan Justin Gaethje pada UFC 254, Minggu (25/10/2020) dini hari WIB.

Pertarungan tersebut dimenangi Khabib Nurmagomedov pada ronde kedua melalui submission. Dengan begini, ia berhasil mempertahankan sabuk juara kelas ringan (lightwight) UFC. Undefeated selama berkarir di UFC dengan score 29:0

Semoga banyak Champion Muslim lahir dalam berbagai bidang kehidupan, dengan Adab yang mulia dan memiliki Ghiroh untuk menunjukkan keindahan Islam 

Semoga Allah karuniakan keberkahan kepada ayahanda Khabib Nurmagomedov, yaitu almarhum Abdul Manap Nurmagomedov, seorang Ayah sekaligus Coach yang melahirkan Champion yang membanggakan Ummat Islam, sekaligus pendidik yang berhasil membangun adab mulia pada anak anaknya, baik adab kepada Allah, kepada AyahIbu, kepada Guru, kepada Team, kepada Ummat dstnya.

Juga semoga dilimpakan kepada Ibunda Khabib Nurmagomedov. Seorang champion tak terkalahkan yang dipuji puji dunia, bagai Elang buas di dalam Octagon, namun hatinya selembut sutra kepada ibunya. Siapa yang bisa melembutkan hati seorang pejuang tangguh daripada Ibu yang maaf dan cintanya seluas lautan.

Allahumma aamiin

Sumber : FB Pak Harry Santosa

Untuk menyisipkan kode pendek, gunakan <i rel="code"> ... KODE ... </i>
Untuk menyisipkan kode panjang, gunakan <i rel="pre"> ... KODE ... </i>
Untuk menyisipkan gambar, gunakan <i rel="image"> ... URL GAMBAR ... </i>